Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam upaya penguatan Smart City dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) melalui penyiapan SDM Teknologi Informasi yang handal, dengan dukungan Amazon Web Services (AWS) mulai menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan SDM TI, Senin (02/03/2020) di Smart Technology Building, Pusdiklat Bojonegoro, Dusun Kedungrejo Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander. Gedung Pusdiklat ini sudah dilengkapi pula dengan fasilitas internet fiber optic dengan bandwith yang memadai. Pelatihan yang digelar mulai 2-12 Maret 2020 mendatang tersebut, pada gelombang pertama ini merupakan training of trainer yang diikuti 50 guru SMP negeri dan swasta se Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kusnandaka Tjatur P membuka pelatihan menyampaikan evaluasi implementasi Smart City dan SPBE oleh Dirjen Aptika Kemenkominfo 26 Pebruari 2020 lalu. “Alhamdulillah, berbicara smart city ada 6 pilar yaitu smart government, smart branding, smart economy, smart living, smart society, smart environment. Hasil evaluasi Kemenkominfo 9 Nopember 2019 tingkat nasional, Bojonegoro mendapat benchmark Smart Society. Hal tersebut pencapaian atas tantangan kondisi Bojonegoro masih banyak desa blankspot. Dari sisi SDM tidak seperti kota-kota besar. Oleh karena itu yang kami langkahkan awal 2014 sampai sekarang kami coba mendorong bagaimana mempersiapkan masyarakatnya, komunitasnya siap di bidang IT”, ungkapnya.
Lebih lanjut Kusnandaka menginformasikan berbagai macam percepatan penerapan 6 pilar smart city yang telah dilakukan Bojonegoro sampai saat ini diantaranya berbagai pelayanan publik di Mall Pelayanan Publik secara tepat dan cepat. KTP pun saat ini sudah bisa cetak di kecamatan dengan penerapan tanda tangan elektronik. Ada pula Kalender Event Tahunan sebagai penerapan smart branding. Penerapan smart environment dengan pemasangan CCTV sebagai persiapan e-tilang di banyak titik tertib lantas juga telah dilakukan.
“Harapan kami dengan dibagikannya kuesioner agar diisikan harapan dan masukan. Oleh tim evaluasi, nanti tanggal 18 juni 2020, kami harus mengumpulkan 300 responden, dari masing-masing smart ada 50 responden. Semua kita lakukan bersama untuk masyarakat Bojonegoro. Khusus untuk smart society yang saat ini sudah ada penguatan dari AWS kedepannya kita siapkan bagaimana masyarakat Bojonegoro punya keunggulan terhadap nilai jual bidang IT. Para siswa SMA atau mahasiswa pada komunitas-komunitas tertentu mampu membuat aplikasi, game-game sederhana. Kami mohon kegiatan ini kita ikuti secara seksama agar memiliki kemanfaatan bersama”, pungkasnya.
Sementara itu Furin Ongko, trainer AWS di awal memperkenalkan bahwa AWS memiliki solusi untuk membantu memfasilitasi pengajaran dan pembelajaran Anda, menjalankan inisiatif analisis siswa, dan mengelola operasi TI. AWS menyediakan sekelompok layanan komputasi, penyimpanan, database, analisis, aplikasi, dan penerapan aplikasi yang menurunkan biaya, menskalakan aplikasi, merespons dengan cepat dalam kondisi darurat, dan memenuhi kebutuhan yang terus-menerus berubah dari siswa modern.
Salah satu unggulan adalah AWS Educate yang digunakan di lebih dari 200 negara dan wilayah. AWS Educate menghubungkan lebih dari 3.500 institusi, puluhan ribu pendidik, dan ratusan ribu siswa. Melalui AWS Educate, siswa dan pendidik memiliki akses ke konten dan program yang dikembangkan guna meningkatkan keterampilan untuk karier cloud di bidang yang berkembang. AWS Educate juga menghubungkan perusahaan yang merekrut keterampilan cloud untuk pencari kerja siswa yang memenuhi syarat dengan Job Board AWS Educate.
Peserta pelatihan di Pusdiklat Bojonegoro tersebut juga mendapatkan fasilitas cloud gratis dalam program AWS Educate, dengan melakukan registrasi di link bit.ly/20bojonegoroedu. Berbagai program edukasi untuk siswa, mahasiswa, dan tenaga pendidik disediakan oleh AWS secara online di https://aws.amazon.com/id. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |