LPPL Radio Malowopati FM Bojonegoro bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro melalui program unggulan Ayo Masbro edisi Jum’at (9/10/2020), terus secara bekelanjutan membantu mengedukasi masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Bersama beberapa narasumber dari Dinkes, kali ini mengangkat tema Hari Cuci Tangan Sedunia, yang jatuh pada tanggal 15 Oktober 2020. Dipandu penyiar Lia Yunita, siara ini dapat diikuti secara live streaming facebook dengan nama akun ‘mitra malowopati’ dan nasruli.chusna’. Line interaktif untuk Mitra Setia Malowopati tersedia melalui nomor WhatsApp nomor 08113322958.
Kasi Promosi Kesehatan Imam Wahyudi, SKM, MPH menyampaikan bahwa momen hari cuci tangan sedunia pertama kali dicetuskan pada tanggal 15 Oktober 2008 oleh Global Handwashing Partnership. Peringatan yang kemudian menjadi momentum tahunan tersebut diawali dengan aktivitas mencuci tangan menggunakan sabun yang dilakukan 120 juta anak di lebih dari 70 negara.” tuturnya.
Sejak itu, global handwashing day selalu diperingati pada tanggal 15 Oktober setiap tahun. Peringatan hari cuci tangan sendiri dicetuskan bukan tanpa alasan. Melalui momentum ini, Global Handwashing Partnership berniat mengedukasi tentang pentingnya manfaat cuci tangan pakai sabun pada masyarakat dunia. Selain penjelasan tentang cara mencuci tangan yang benar, pengetahuan mengenai manfaat cuci tangan, penyakit yang muncul akibat malas cuci tangan, hingga berbagi hal lain mengenai kebiasaan cuci tangan pakai sabun konsisten disuarakan di tiap perayaan hari cuci tangan sedunia.
Melalui peringatan ini, diharapkan bahwa kebiasaan mencuci tangan menjadi bagian dari agenda penting dunia. Dengan begitu, diharapkan masyarakat tak lagi menjadikan ritunitas cuci tangan pakai sabun sebagai sebuah keterpaksaan, namun menjadi sebuah kebiasaan yang sulit ditinggalkan.
Sudah bertahan dan konsisten diperingati selama lebih dari satu decade lamanya, global handwashing day terbukti mampu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya membangun kebiasaan cuci tangan. Sebab, tak hanya sekedar factor kebersihan, cuci tangan pakai sabun juga bisa membawa banyak dampak baik dalam kehidupan. Berikut ini beberapa fakta penting mengenai cuci tangan yang dipaparkan Global Handwashing Partnership dan selalu diedukasikan di setiap peringatan hari cuci tangan sedunia tanggal 15 Oktober :
Pentingnya perilaku sehat Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) untuk mencegah penyebaran penyakit-penyakit menular seperti diare, ISPA dan Flu Burung, belum dipahami masyarakat secara luas, dan prakteknya pun masih belum banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku CTPS terbukti merupakan cara yang efektif untuk upaya kesehatan preventif.
Memulai kebiasaan cuci tangan pakai sabun bukanlah hal sulit. Anda bisa menerapkannya mulai dari lingkungan keluarga. Ajaklah anak-anak dan anggota keluarga lainnya untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun mulai hari ini. Ketersediaan air bersih yang mengalir dan sabun antiseptic akan mempermudah kebiasaan tersebut. Dengan begitu, kesehatan keluarga pun akan senantiasa terjaga.
Kasi Kesehatan Lingkungan, Fatkur Rozy, SKM menyampaikan sejak awal kemunculannya pada akhir 2019 di Wuhan, Tiongkok, kini atau COVID-19 telah hampir menginfeksi 200 ribu warga dunia. Sudah sejak awal, WHO merekomendasikan upaya pencegahan, salah satunya dengan secara berkala mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Meskipun penggunaan hand sanitizer juga disarankan, tetapi para ahli sepakat bahwa cuci tangan adalah langkah yang harus diutamakan. Beberapa media pun ramai-ramai mempopulerkan kembali teknik cuci tangan yang benar. Pertanyaannya, apakah harus menggunakan sabun khusus, seperti sabun yang bersifat antibakteri? Atau apakah semua sabun sama efektifnya?
Saat beraktifitas sehari-hari, akan sulit bagi tangan untuk menghindari virus, bakteri, atau kuman. Penyebabnya, mata tidak mampu melihat virusnya langsung, sehingga mencuci tangan adalah langkah terbaik untuk menghindari tertular penyakit.
Melansir dari Huffington Post, dr. Neha Vyas, dokter keluarga di Cleveland Clinic mengatakan bahwa kamu harus mencuci tangan minimal selama 20 detik.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa jenis sabun pun bukan hal yang penting. Ini karena COVID-19 adalah virus, jadi sabun tangan antibakteri tidak memberi keunggulan tambahan dibandingakan jenis sabun yang lain.
Virus cenderung terdiri dari tiga hal yakni genom asam nukleat (bahan genetiknya: DNA atau RNA), protein yang membungkus asam nukleat dan membantu replikasi virus di dalam tubuh inang, dan lapisan luar yang berlemak. Koneksi antara ketiga bagian komponen ini membentuk struktur virus, tetapi koneksi itu lemah karena tidak ada ikatan kovalen yang memberikan struktur yang lebih stabil.
Mencuci dengan air saja jauh lebih kecil kemungkinan untuk memindahkan virus dari permukaan kulit. Jadi, cucilah tangan dengan sabun karena ia mengandung senyawa seperti lemak yang disebut amphiphiles, yang mirip dengan lipid yang ditemukan dalam membrane virus. Ketika sabun bersentuhan dengan zat berlemak ini, sabun mengikatnya dan menyebabkan terlepas dari virus. Ini juga memaksa virus melepaskan diri dari kulit.” tandas Fatkur Rozi. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
73 % |
Puas
7 % |
Cukup Puas
7 % |
Tidak Puas
13 % |