Sampah masih menjadi masalah bagi seluruh daerah di indonesia bahkan di dunia, termasuk di Bojonegoro. Bapak Bupati Bojonegoro, H. Suyoto mengatakan bahwa sampah selama ini identik dengan beberapa hal antara lain adalah masalah biaya, lahan, penyakit dan konflik sosial. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam kepemimpinan Bupati Suyoto mengajak pemerintahnya dan seluruh lapisan masyarakat untuk terus dalam ciptakan inovasi di segala bidang. Salah satunya dalam mengatasi masalah sampah. Dalam proses ini mengusung semangat “ menyelesaikan masalah dan melahirkan berkah “. Mengutip kalimat yang disampaikan Bapak Bupati dalam acara Simposium dan Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2016, Sabtu 2 April 2016 di Jatim Expo Surabaya.
       Dalam penganugerahan ini Bojonegoro menyabet 3 gelar sekaligus untuk kategori kota/kabupaten dari 40 kota/kabupaten yang masuk dalam TOP 99. Bapak Bupati mengatakan dalam simposium tersebut "Bagi kami ternyata mengelola sampah bukan hanya urusan teknologi,tapi juga soal cara mengelola.dengan siapa,dan bagaimana mengajarkan kepada generasi muda".
       Bapak Bupati menuturkan meningkatnya jumlah penduduk Bojonegoro yang mencapai 1,3 juta membuat volume sampah juga bertambah, sedangkan cakupan pelayanan sangat terbatas. Dengan terbatasnya lahan TPA dan masalah kebersihan, membuat masalah menjadi masalah serius yang harus segera dicarikan jalan keluar. Selama ini sampah juga selalu menjadi sorotan dan komplain bagi warga sekitar, belum lagi sarang penyakit. Melihat masalah ini Pemkab melakukan langkah inovasi dan mencari solusi atas permasalahan lingkungan. Yakni dengan menyulap sampah menjadi barang yang memiliki nilai tak sekedar nilai ekonomi akan tetapi nilai pemanfaatan sebagai bahan alternatif. Secara khusus Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bojonegoro, yakni khususnya di TPA mengolah sampah menjadi beberapa produk antara lain mengolah sampah sebagai bahan bakar alternatif.
       TPA Bojonegoro mampu menghaislkan BBM Sampah yakni dari 22 kilogram sampah plastik mampu menghasilkan 10 liter solar yang dimanfaatkan untuk bahan bakar operasional TPA. Selain itu sampah yang menghasilkan bau kurang sedap ditangan DKP Bojonegoro dimanfaatkan menjadi bahan gas alternatif untuk mencukupi kebutuhan energi bagi 40 kepala keluarga disekitar TPA.
       TPA di Bojonegoro yang dianggap tempat kotor dan buruk, mampu menjelma menjadi satu tempat aktifitas untuk bagi para pemulung. Dari 32 pemulung saat ini setidaknya terdapat 62 orang pemulung yang tergabung di TPA tersebut dengan rata-rata penghasilannya mencapai 35 ribu sampai dengan 50 ribu rupiah per hari.
       Kegiatan lain yang dijalankan dari aktifitas sampah ini antara lain adalah bank sampah induk patrol 21 dengan jumlah anggota mencapai 68 bank sampah. Bank sampah ini menghasilkan produk organik berupa kompos Bojonegoro (Kombo) yang setiap hari mampu menghasilkan 18 meter kubik kompos per harinya. Untuk sekedar diketahui pada tahun 2014 sampah masuk di TPA banjarsari mencapai 188 meter kubuik , dan sampah yang terolah hanya 15 meter kubik organik dan 18,28 meter kubik non organik sedangkan sisanya yakni 154,72 meterkubik adalah residu. Sedangkan untuk tahun 2015 ini sampah yang masuk di TPA mencapai 211 Meter kubik, yang terolah mencapai 18 meter kubik organik dan 19,43 non organik sedangkan 173,57 merupakan residu.
       Bapak Bupati Bojonegoro menambahkan bahwa dengan sistem pengolahan dan pengelolaan TPA ini membawa beberapa keuntungan antara lain memperpanjang usia TPA yang seharusnya hanya 6 tahun kini menjadi 9,5 tahun.
       Lingkungan TPA kini semakin bersih, bau sampah berkurang,dengan pola sanitary landfill yang sebelumnya dengan metode open dumping/konvensional. demikian pula dengan sebaran lalat sehingga komplain dari masyarakat juga jauh sangat berkurang. TPA Bojonegoro tak hanya sekedar pembuangan dan pengelolaan sampah,tempat yang dulunya dijauhi karena kotor dan bau,kini tempat itu menjadi tempat pembelajaran bagi para siswa. Dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). (Nuty/Dinkominfo)


By Admin
Dibuat tanggal 03-04-2016
611 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
74 %
Puas
11 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
11 %