Sektor pertanian masih menjadi sektor utama yang menyerap tenaga kerja di Kabupaten Bojonegoro. Data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023, sebesar 35,26% dari total angkatan kerja atau sekitar 54.036 orang di Bojonegoro menggantungkan mata pencahariannya pada bidang pertanian. 

Mengingat besarnya peran pertanian dalam ekonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus berupaya meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi digital. Sejalan dengan prioritas tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono dan Nurul Azizah telah melakukan pertemuan dengan para dekan di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 18 Januari 2025 lalu, guna mengeksplorasi inovasi pertanian berbasis digital.

Dalam diskusi tersebut, Pemkab Bojonegoro merencanakan berbagai inovasi pertanian digital, di antaranya teknologi drone pestisida dan sistem pertanian cerdas berbasis Internet of Things (IoT-based smart farming). 

“Insya Allah, dalam waktu dekat, beberapa teknologi smart farming dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM akan diterapkan di lokasi percontohan. Kami juga akan mendampingi petani agar teknologi ini dapat dimanfaatkan secara optimal,” terang Bupati Wahono. Harapannya, ke depannya penerapan digitalisasi pertanian tersebut dapat diperluas ke daerah lainnya.

Selain itu, Fakultas Kehutanan UGM juga akan mengembangkan Integrated Forestry Farming System (IFFS), sementara Fakultas Teknologi Pertanian UGM akan menginisiasi pusat pengembangan agroindustri modern. Inisiatif ini bertujuan memperluas akses petani terhadap teknologi, meningkatkan produktivitas, serta membuka peluang lebih besar dalam rantai pasok pertanian. Selain itu, pengembangan ini diharapkan dapat mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah dalam mendorong modernisasi pertanian. “Langkah kita ini diharapkan dapat mendukung efisiensi dan ketahanan sektor pertanian di Bojonegoro, serta meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Bupati Wahono. 

Dengan adanya digitalisasi pertanian, Pemkab Bojonegoro terus berupaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sekaligus memperkuat daya saing para petani di era modern. Ke depan, evaluasi dan pengembangan program ini akan terus dilakukan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak petani di Bojonegoro yang lebih makmur dan membanggakan.[*/ans]

 


By Admin
Dibuat tanggal 10-03-2025
19 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
74 %
Puas
11 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
11 %