Di tengah kesibukan orang tua bekerja, kehadiran Taman Penitipan Anak (TPA) Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro menjadi jawaban atas kebutuhan pengasuhan yang aman, nyaman, sekaligus mendidik bagi anak. TPA yang berdiri sejak 2021 ini dikelola oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bojonegoro, sebagai wujud nyata pemenuhan hak anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
TPA Kapas difasilitasi penuh oleh DP3AKB. Di dalamnya tersedia ruang bermain indoor, taman bermain outdoor dengan wahana edukatif, kamar tidur, kamar mandi, serta ruang laktasi. Semua sarana ini dirancang ramah anak, sesuai standar Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA). Tak hanya itu, seluruh layanan diberikan gratis bagi masyarakat.
Sejak pagi, anak-anak yang dititipkan di TPA Kapas mengikuti rutinitas yang telah disusun. Mulai dari sarapan bersama, kegiatan belajar di dalam ruang, bermain dan belajar di luar ruangan, mandi, makan siang, hingga beristirahat tidur siang. Kegiatan ini tidak hanya memberi stimulasi kognitif, tetapi juga melatih kemandirian, disiplin, dan keterampilan sosial anak.
Dian Miftachul Hidayati, salah satu pengasuh di TPA Kapas, menuturkan bahwa saat ini ada tiga pengasuh yang masing-masing mendampingi lima anak, sehingga total ada 15 anak yang dititipkan.
“Setiap anak punya karakter dan kebutuhan berbeda. Itu tantangan sekaligus pengalaman berharga bagi kami. Kami berusaha memahami satu per satu agar semua anak merasa diperhatikan,” ungkap Dian.
Dengan rasio kecil antara pengasuh dan anak, perhatian lebih bisa diberikan secara personal. Anak-anak pun tumbuh dalam suasana penuh kasih sayang.
Bagi para orang tua, TPA Kapas bukan sekedar tempat penitipan, tetapi rumah kedua bagi buah hati mereka. Intan Noviana Sari, ibu dari Ayesha, mengaku sangat terbantu dengan keberadaan TPA. Ia dan suaminya bekerja, sehingga mereka memutuskan menitipkan anak di TPA Kapas.
“Fasilitasnya aman dan nyaman, anak bisa belajar bersosialisasi, mendapat stimulasi kognitif, sekaligus kemandirian. Yang membuat saya tenang, pengasuh di sini ramah dan perhatian, berbeda dengan rasa khawatir kalau pakai jasa pengasuh individu,” ujarnya.
Sementara itu, Lidia Desi Wijayanti, ibu dari Leona, menekankan pentingnya stimulasi di usia dini. Ia menyadari perkembangan otak anak 0–6 tahun itu pesat, jadi butuh stimulasi tepat. Di TPA anak-anak belajar bersosialisasi, mandiri, sekaligus berkembang secara kognitif dan emosional. “Guru pengasuh sangat ramah, sabar, dan memperhatikan anak tanpa pilih kasih. Harapan saya hanya satu, semoga fasilitas terus ditingkatkan agar anak-anak makin nyaman,” tutur Lidia.
Kepala DP3AKab Bojonegoro, Ahmad Hernowo Wahyutomo, menegaskan bahwa TPA Kapas adalah bagian dari program perlindungan anak di Kabupaten Bojonegoro. Pemkab menanggung seluruh sarana, prasarana, hingga peningkatan kapasitas pengasuh.
“Kepercayaan masyarakat sangat tinggi, bahkan di beberapa lokasi TPA ada daftar tunggu. Kami akan terus meningkatkan kualitas layanan dan menambah TPA di wilayah yang membutuhkan, terutama di kawasan industri atau pabrik,” jelas Hernowo.
Bagi para orang tua, TPA Kapas adalah tempat di mana anak bisa belajar, bermain, sekaligus tumbuh dalam lingkungan yang aman.
“Kami ingin setiap anak di Bojonegoro mendapat pengasuhan terbaik sejak dini. Mari titipkan buah hati ke TPA terdekat, agar mereka tumbuh bahagia dan orang tua bisa bekerja dengan tenang,” pungkas Hernowo.[zul/nn/ans]
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
76 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |