Menjelang masa akhir tahun 2025, atau menyambut awal 2026, Kabupaten Bojonegoro menorehkan lima (4) capaian membanggakan dalam peningkatan kualitas masyarakat. Capaian ini hasil sinergi dan koordinasi berbagai lintas sektor dan bidang.
Lima capaian membanggakan ini patut menjadi penyemangat bersama dalam peningkatan layanan masyarakat. Capaian itu diantaranya penurunan angka kemiskinan, kinerja terbaik secara nasional dalam penurunan stunting, dan peningkatan IPM, serta penurunan angka pengangguran.
1. Penurunan Angka Kemiskinan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro, jumlah warga miskin di Kabupaten Bojonegoro terus mengalami penurunan secara signifikan. Sesuai data BPS Kabupaten Bojonegoro, periode 2024 hingga September 2025 jumlah warga miskin berkurang 2.430 jiwa, atau menjadi 11,49 persen dari periode sebelumnya sebesar 11,69 persen.
Persentase kemiskinan di Bojonegoro 11,69 persen pada 2024 lalu setara 147.330 jiwa. Sementara di 2025 persentase kemiskinan di Bojonegoro per September, 11,49 atau setara 144.900.
2. Penurunan Angka Stunting
Bojonegoro berhasil meraih penghargaan kinerja terbaik dalam penurunan stunting tahun 2025. Prestasi membanggakan di tingkat nasional ini diterimakan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (12/11/2025) oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Capaian tersebut, Kabupaten Bojonegoro turut menerima Dana Insentif Fiskal Tahun 2025 kategori kinerja penurunan stunting sebesar Rp 5,9 miliar.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Bojonegoro, angka stunting Kabupaten Bojonegoro pada 2023 pada level 14,1 %, lalu turun pada 2024 menjadi 12,0 %.
3. Peningkatan IPM
Terkait Indeks Pembanguan Manusia (IPM) Kabupaten Bojonegoro, ada kenaikan yang melebihi target. Dari 72,75 pada tahun 2024 menjadi 73,74 di 2025. Kenaikan IPM Kabupaten Bojonegoro ini menjadi kenaikan tertinggi se-Jawa Timur.
Keseriusan dalam mencerdaskan generasi penerus menjadi komitmen dan atensi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Sehingga Beasiswa Prestasi Kabupaten Bojonegoro bertambah kuota dan jenisnya. Membuktikan pendidikan generasi emas terjamin, dan terlindungi dengan minat pendidikan mencapai perguruan tinggi semakin meningkat.
4. Produksi Padi Terbesar Kedua Se-Jatim
Capaian membanggakan keempat dari industri pertanian. Berdasarkan rilis BPS Kabupaten Bojonegoro, produksi gabah Bojonegoro naik 24,7 persen pada 2025 dibanding 2024. Kenaikan ini merupakan terbesar dalam sepuluh tahun terakhir.
Adapun produksi gabah kering giling (GKG) Bojonegoro tahun 2025 mencapai 886 ribu ton, naik signifikan dibanding tahun 2024 yang sebesar 710 ribu ton.
Dengan capaian produksi padi tahun 2025 ini, Kabupaten Bojonegoro kini berada di atas Kabupaten Ngawi dalam urutan produksi terbesar di Jawa Timur. Urutan teratas Kabupaten Lamongan (904 ribu ton), Kabupaten Bojonegoro (886 ribu ton), Kabupaten Ngawi (775 ribu ton), dan Kabupaten Jember (686 ribu ton).
5. Angka Pengangguran Turun
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bojonegoro menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Per Agustus 2025 sesuai data BPS Jawa Timur, TPT Bojonegoro berada di angka 3,90. Tren ini menunjukkan perbaikan penyerapan tenaga kerja di dunia kerja.
Di Agustus 2023 angka TPT Kabupaten Bojonegoro dari 4,63, turun menjadi 4,42 di Agustus 2024. Artinya turun 0,21. Sementara di 2025 kembali turun menjadi 3,90 atau turun 0,52. Penurunan signifikan ini menandakan berbagai upaya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berdampak pada peningkatan partisipasi angka kerja.[cs/nn/ans]
|
|
|
|
|
Sangat Puas
76 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |