Dialog interaktif edisi 98 yang digelar oleh Pemkab Bojonegoro dan Dinkominfo, Jumat (29/5/2015) menghadirkan nara sumber dari Badan PPKD dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Pada kesempatan pertama Disparbud menyampaikan bahwa Bojonegoro perlu tempat pariwisata yang bisa benjadi icon Bojonegoro sehingga Bojonegoro bisa dikenal lebih luas lagi dalam bidang pariwisata.
Sementara ini Bojonegoro dikenal sebagai daerah penghasil minyak, namun suatu saat nanti minyak akan habis oleh karena itu sebelum sumber minyak habis Bojonegoro harus bisa membuat sumber pemasukan dana lainnya. Salah satu potensi untuk bisa dijadikan sebagai sumber pemasukan kas daerah adalah bidang pariwisata. Bojonegoro mempunyai waduk Pacal, Kayangan Api, dan Dander. Itu semua merupakan potensi pariwisata yang harus bisa dimaksimalkan. Untuk mewujudkan hal itu Kadin Pariwisata dan Kebudayaan telah mengawali dengan melakukan kerjasama dengan CV. Scala Enginerring Consultan Pasuruan dan Perum Perhutani pusat, “kami telah berkonsultasi dengan konsultan yang berpengalaman dalam bidang pariwisata dan saat ini kita masih menunggu persetujuan dari Perum Perhutani Pusat” ujar Slamet Kepala Bidang Bina Sarana.
Konsep tempat wisata yang direncanakan adalah berbentuk tempat rekreasi yang dilekngkapi dengan tempat edukasi dan histori sehingga nantinya wisatawan yang masuk ke Bojonegoro tidak hanya mendapatkan suasana yang gembira saja tapi juga mendapatkan nilai edukasi baik tentang ilmu pengetahuan alam maupun sejarah. Karena konsepnya adalah wisata yang menjadi satu dengan fun edukasi maka pengembangannya nanti harus berbentuk green konsep yang ramah lingkungan, ramah energy, dan memanfaatkan kearifan lokal.
Direncanakan pada tahun 2015 ini sudah harus mulai dirancang arsitekturnya mulai tempat mainan anak, kamar mandi/bilas, gazebo, shelter, showroom, kedai rakyat, kantor, gapura, paving jalan, kolam renang, water treatment, water slide dan lain-lain. Tahap rencana pengembangan nya termasuk pembuatan area out bound, area edukasi (botanical garden), camping ground (bumi perkemahan), pendukung kolam renang prestasi, pasar wisata, dan bangunan pendukung (kios souvenir dan oleh-oleh khas Bojonegoro), rehab musholla, rehab mess diklat, pemagaran area wisata Dander, penyempurnaan kawasan sungai sebagi wisata air.
Disamping itu ruang multimedia juga harus dirancang dengan baik, bisa berbentuk zona terbuka yang berisi museum kecil atau berupa kelas-kelas kecil yang memberikan situasi fun edukasi semisal workshop pembuatan kesenian tradisional lokal, workshop pembuatas jajan tradisional atau lainnya. Semua konsep itu diharapkan segera terlaksana sehingga masyarakat Bojonegoro lebih siap untuk mengantisipasi saat sumber daya alam telah habis dieksploitasi.
Sementara itu Badan PPKD menyampaikan agar siswa yang belum mendapatkan DAK pendidikan harus segera di data oleh pihak desa dan akan diusulkan dalam perubahan APBD 2015. disampaikan pula agar desa membuat proposal usulan ADD lewat Kecamatan kemudian diteruskan ke Bagian Pemerintahan untuk diverifikasi perlengkapanya kalau semua sudah lengkap kemudian diserahkan ke Badan PPKD untuk dicairkan dan disalurkan ke rekening desa. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |