Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam rangka terus menurunkan Angka Kematian Ibu (AKB) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menyelenggarakan Pertemuan Pembekalan dan Pembinaan Kader Pendamping Ibu Hamil Risiko Tinggi se-kabupaten Bojonegoro, Rabu (08/07/2020) bertempat di Pendopo Malowopati. Ibu Bupati Bojonegoro DR. Hj. Anna Mu’awanah hadir dan memberikan arahan langsung pada kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Bojonegoro tersebut.
Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), unsur Dinkes, Camat Gayam, Camat Dander dan Camat Ngasem, serta diikuti sebanyak 100 Kader Pendamping se-Kabupaten Bojonegoro, yang bertugas melaksanakan pendampingan guna menekan resiko bagi ibu hamil resiko tinggi (bumilristi).
Pihak EMCL dalam kesempatan tersebut memberikan kontribusi peralatan pendukung untuk 36 posyandu berupa 36 timbangan digital untuk badan dan bayi, 36 alat pengukur suhu dan tinggi badan, serta 36 set alat permainan edukatif.
Kepala Dinkes, dr. Ani Pujiningrum, M.Mkes menyampaikan bahwa Kader Pendamping bertugas dalam pengendalian AKI AKB (Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi). "Setiap 1 minggu sekali, Kader Pendamping akan melakukan kunjungan untuk pendampingan Ibu Hamil Risti (Risiko Tinggi). Ibu hamil akan diberikan pemahaman, motivasi hingga pendampingan selama kehamilan hingga 42 hari pasca kehamilan." terang Ani.
Ibu Bupati Anna Mu’awanah dalam arahannya menekankan kepada OPD terkait agar nantinya menyisir hingga daerah sulit dijangkau agar diberikan perhatian dan pendampingan. Saat ini AKI AKB di Kab. Bojonegoro terbilang tinggi, untuk AKI telah menembus angka 24 dan AKB mencapai angka 80. Angka tertinggi sampai hari ini di kecamatan kota (Bojonegoro). "Ini sudah melebihi target maksimal Pemkab, dan saya rasa nantinya perlu kita evaluasi langkah penekanan AKI AKB." tegas Beliau.
Sementara itu Beliau menambahkan bahwa Pemkab Bojonegoro di 2019 telah menganggarkan insentif tambahan untuk bidan di daerah-daerah sulit dijangkau. Salah satunya berupa kendaraan motor trail, untuk memudahkan penanganan ibu hamil. "Kita telah mengupayakan semaksimal mungkin, dan apabila perlu dilakukan perubahan kebijakan terkait penanganan dan pengendalian AKI AKB, tahun depan akan kita lakukan. Saya harap mulai bulan Juli harus bisa mengendalikan AKI AKB." Tandas Ibu Bupati.
Pada kesempatan itu narasumber dari Dinkes menjelaskan tentang Kader Pendamping
Ibu Hamil Resiko Tinggi. Kader itu adalah wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dibekali informasi jelas seputar kesehatan untuk mendampingi ibu dalam kondisi hamil, bersalin sampai nifas. Tujuan utama mendampingi Bumil Risti agar sehat dan selamat dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Tugas Kader Pendamping Ibu Hamil Resiko Tinggi adalah :
Tugas Kader dalam mempersiapkan persalinan Bumil adalah :
Syarat kader pendamping ibu hamil resiko tinggi :
Tata cara pendampingan di masa pandemi covid-19 :
(Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |