Optimalisasi penyampaian informasi program-program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro di berbagai aspek dengan tetap patuh menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid-19, melalui kegiatan unggulan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berjalan dari berbagai saluran informasi. Pemkab terus-menerus mensosialisasikan Program Pembangunan Infrastruktur dan Program Beasiswa Tahun 2020-2021, sehingga diharapkan terjadi peningkatan partisipasi publik di Bojonegoro.
Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Dandi Suprayitno, AP, MM meyakinkan kepada masyarakat bahwa Program Beasiswa 2 Sarjana 1 Desa dan Beasiswa Scientist adalah satu-satunya di Indonesia. Hal itu disampaikan pada kegiatan Sambang Desa di Desa Ngasinan Kecamatan Padangan, Jum’at sore (24/07/2020) yang diikuti oleh unsur Muspika Kecamatan Padangan, Kades se Kecamatan Padangan, unsur Muslimat/Fatayat, tokoh masyarat dan masyarakat setempat. Kegiatan digelar dengan memperhatikan protokol kesehatan antara lain disiapkan tempat cuci tangan hand sanitizer, kebersihan tempat makan dan minum, menggunakan masker dan menjaga jarak tempat duduk.
“Program beasiswa yang dimiliki Pemkab Bojonegoro tidak sama dengan yang dimiliki Pemkab/Pemkot lainnya di seluruh Indonesia. Beasiswa Scientist bagi SDM Bojonegoro dikhususkan untuk jurusan sains/teknik. Beliau Ibu Bupati berfikir bahwa dari sisi sumber daya alam termasuk kaya raya, wilayah sangat luas. Sementara SDM Bojonegoro kedepan secara sustainable belum disiapkan. Oleh karena itu Pemkab Bojonegoro memandang bahwa program beasiswa ini sebagai hal yang wajib dilakukan agar cita-cita ngayomi dan ngopeni bisa terwujud,” terang Dandi.
Program berikutnya adalah Beasiswa 2 Sarjana 1 Desa. Melalui beasiswa tersebut Pemkab Bojonegoro ingin mencetak/melahirkan investasi jangka panjang dengan mendorong anak-anak kita untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia. Beasiswa 2 sarjana 1 desa ini diutamakan bagi warga Bojonegoro yang kurang mampu. Yang memiliki kartu PKH, KPM langsung diterima. Dimanapun anak kita sekolah asal di PTN jika jurusan teknik akan dimasukkan kanal Scientist. Namun jika dia tidak masuk jurusan scientist, semua jurusan, kami akan masukkan kanal 2 Sarjana 1 Desa.
“Mohon Bapak/Ibu, semua Kepala Desa, tokoh masyarakat gepok tular sampaikan kepada seluruh masyarakat. Bagi para mahasiswa PTN silahkan masukkan proposal ke Dinas Pendidikan. Walaupun periode 1 telah kami tutup tanggal 10 Juli lalu dan kami setujui sekitar 36 mahasiswa, telah kami buka kembali tahap II. Bagi mahasiswa baru akan kami catat/tunggu sampai selesai 2 semester karena syarat beasiswa ini adalah IPK. Untuk program 2 Sarjana 1 Desa IPK minimal 2,75 dan untuk beasiswa Scientist IPK minimal 3,0. Sampai hari ini dari Kecamatan Padangan, kami baru menerima data 4 mahasiswa (PTN dari Madura, Solo dan Malang),” tandasnya.
Dandi juga berpesan kepada masyarakat dan khususnya anak-anak bahwa masa pandemi covid-19 belum selesai. “Jangan pernah mengatakan sudah normal meskipun sekarang memasuki tahap adaptasi kebiasaan baru. Kita harus memastikan menjaga kesehatan dan keselamatan diri kita dan orang lain, jangan sampai teledor. Terutama khusus untuk anak-anak sekolah, sudah ada surat edaran dari Dinas Pendidikan bahwa tidak ada pertemuan tatap muka sekolah bagi level PAUD s/d SD. Untuk SMP dilakukan dengan daring, ini sudah kami survey, termasuk Padangan bisa daring tidak ada blankspot,” sambungnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Perumahan Rakyat, Retno Wulandari, ST menginformasikan, prioritas Pemkab tahun 2020 ini adalah peningkatan jalan dengan kontruksi rigid/cor yang statusnya menjadi kewenangan kabupaten. “Tahun 2020 ini kami melaksanakan pembangunan jalan sepanjang 121 kilometer yang terbagi menjadi 51 titik yang tersebar hampir di semua kecamatan. Selain jalan kami juga ada pemeliharaan jembatan, pembangunan TPT dan saluran drainase. Semuanya di titik-titik yang jadi kewenangan Pemkab. Sesuai dengan program prioritas Ibu Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, tahun 2021 Pemkab telah mengalokasikan untuk perbaikan jalan poros desa sepanjang 118 kilometer yang akan dibiayai menggunakan Bantuan Keuangan Desa. Yang bisa dibiayai disini adalah infrastruktur yang statusnya masih kewenangan desa. Kami juga memiliki UPT yang salah satu tugasnya mengerjakan pemeliharaan ringan untuk jalan dan jembatan, secara insidentil yang belum bisa segera dicover oleh Pemkab atau Pemdes,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Desa Dengok menyampaikan harapan agar Pemkab dapat membantu fasilitasi dengan PT KAI terkait bekas rel yang ada di area yang menghubungkan Desa Dengok dengan Desa Nguken, Sidorejo, Prangi, Tebon, Padangan, Cendono. Rel yang tidak terpakai tersebut mengganggu kelancaran transportasi dan sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas PU Bina Marga dan PR akan segera berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |