LPPL Radio Malowopati FM Bojonegoro terus bersinergi bersama pihak terkait mengedukasi masyarakat Bojonegoro utamanya dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru masa pandemi covid-19. Bingkai (Bincang Inspiratif dari Radio) Malowopati FM bersama FRB (Forum Radio Bojonegoro) edisi kali ini, Rabu (19/08/2020) cukup spesial untuk terus mensosialisasikan tentang Kampung Tangguh. Menghadirkan narasumber Kapolres Bojonegoro (AKBP M. Budi Hendrawan, S.IK, MH), Ikhwan Arifin (EMCL), Kades Campurejo Bojonegoro (Edi Sampurno), KH. Alamul Huda (Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama) Bojonegoro. Bingkai yang disiarkan secara langsung oleh radio-radio yang tergabung dalam FRB ini berlangsung interaktif, dipandu host Drs. M. Fauzi.
Kapolres Bojonegoro, AKBP M. Budi Hendrawan, S.IK, MH mengawali Bingkai mengajak semua pihak untuk selalu bersyukur karena pada masa pandemi covid-19 karena masih diberi kesehatan oleh Allah SWT dan meminta masyarakat Bojonegoro untuk ‘Selalu Waspada’. Polres selama ini telah berkontribusi membantu masyarakat Bojonegoro bersama tim gabungan dari Kodim 0813 Bojonegoro, Pemkab Bojonegoro, Kejari Bojonegoro dan pihak terkait lainnya.
“Ibaratnya dari hulu ke hilir, mulai dari upaya pencegahan sampai pemulasaran, kita kawal sampai pemakaman korban covid-19, kita jaga semua. Kita telah berjalan 6 bulan, utamanya upaya pencegahan seperti pembagian desinfectan, sosialisasi-sosialisasi dan upaya pendirian Kampung Tangguh. Di Bojonegoro kita sudah bangun 47 Kampung Tangguh. Dimana ada kasus positif kita masuki, termasuk zona hijau. Karena Kampung Tangguh ini bukan hanya sekedar terkait masalah covid-19, juga terkait penanganan masalah kamtibmas masyarakat bisa bertemu disitu,” tutur Kapolres.
“Kita juga melakukan pengawalan dan pengamanan kegiatan penyaluran bantuan sosial dari pemerintah pusat/provinsi/kabupaten. Kita juga ada khusus bantuan dari Mabes Polri berupa sembako dan lainnya. Bantuan mandiri juga ada dari Polres Bojonegoro. Contohnya hari ini kita mendatangi kuli pasar, pekerja seni, yang kita bantu tidak banyak. Namun setidaknya kita ada usaha membantu meringankan mereka,” imbuhnya.
Ikhwan Arifin dari EMCL mengatakan, covid-19 ini berdampak pada semua lini kehidupan termasuk di kegiatan hulu migas. EMCL di tengah pandemi covid-19 mendapat tugas berat dari pemerintah untuk menjaga keberlangsungan suplai energi secara nasional yang mana lebih dari 25% suplai minyak bumi berasal dari lapangan Banyuurip Bojonegoro. Jika sehari saja itu terganggu karena covid-19, itu akan mengganggu pasokan energi nasional, mengganggu pendapatan nasional. Karena postur APBN maupun APBD untuk sumber pendapatan dari sektor migas masih sangat vital.
“Fokus kami bagaimana kegiatan di Banyuurip tidak terpengaruh oleh Covid-19. Kita menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang digariskan pemerintah di ruang lingkup operasi kami. Mulai dari pengecekan pekerja sebelum masuk, physical distancing, karantina, wajib master, sampai rapid dan PCR test sebelum pekerja memasuki area kerja. Jangan sampai ada cluster baru,” ungkapnya.
“Diluar operasi itu kami berkoordinasi dengan Pemkab Bojonegoro, Pemkab Tuban, dan Pemkab Blora terkait kontribusi yang dapat kami berikan. Kami koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab. Bojonegoro, Camat dan Kades terkait. Harapannya kontribusi yang kami berikan tepat sasaran, bisa membantu menguatkan upaya melawan covid-19. Kontribusi berupa peralatan kesehatan (seperti APD, pengecek suhu tubuh, desinfectan), bahan makanan pokok,” lanjut Ikhwan.
Ikhwan juga menambahkan EMCL juga berkontribusi dalam program pengembangan masyarakat. Salah satunya kita juga ada ada program kerjasama dengan beberapa pesantren di Bojonegoro tentang optimalisasi pemanfaatan sampah, mengubah economic value dari sampah. Ini untuk mewartakan sesuatu yang baik dan diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi semua pihak.
Sementara itu, KH Alamul Huda (Gus Huda) Ketua FKUB Bojonegoro menyampaikan terkait Kampung Tangguh, bahwa Ponpes Tangguh yang dipimpinnya termasuk salah satu yang telah dilaunching oleh Forkopimda beberapa waktu lalu. “Sesuai anjuran pemerintahm bahwa untuk ikhtiar sehat menjauhkan diri dari corona hendaknya protokol kesehatan dilakukan oleh semua komponen masyarakat tidak terkecuali para santri dan para pelajar. Sebelum santri masuk kedalam pondok, kami berikhtiar untuk melaunching Ponpes Tangguh dalam menjalani adaptasi kebiasan baru. Sehingga sampai saat ini seluruh santri sudah masuk kedalam ponpes dengan menjalankan protokol kesehatan. Alhamdulillah sampai saat ini para santri dalam keadaan sehat, tidak terpapar covid-19,” jelas Gus Huda.
Kapolres juga menambahkan bahwa telah dilaunching Wisata Tangguh di Kayangan Api oleh Ibu Bupati Bojonegoro sabtu lalu. Selain itu sesuai Instruksi Presiden beberapa waktu lalu, terkait pelaksanaan protokol kesehatan saat ini tahap sosialisasi. Nanti tanggal 24 Agustus sudah ada penindakan berupa himbauan. “Masyarakat jangan euphoria karena tempat wisata telah dibuka, jangan melanggar protokol kesehatan. Selama masa cuti bersama besok kami antisipasi dengan penjagaan tempat-tempat wisata. Sampai saat ini Polres juga terus berkontribusi dalam sterilisasi beberapa tempat dan memberikan sumbangan fokus pada yang belum menerima/masyarakat yang terdampak langsung,” tambah AKBP Budi Hendrawan.
Senada dengan yang disampaikan Kapolres Bojonegoro, Kades Campurejo Kec. Bojonegoro, Edi Sampurno menegaskan bahwa Kampung Tangguh sudah menjadi kebutuhan warga Bojonegoro. Disini partisipasi masyarakat Campurejo dalam Kampung Tangguh cukup tinggi. Pemerintah, aparat penegak hukum wajib hadir di tengah masyarakat. Karena masyarakat sudah berupaya untuk bisa bergotong-royong dengan kesadarannya untuk menjaga dirinya, lingkungannya, keluarganya untuk sehat. Sehingga dengan adanya Kampung Tangguh yang dibina oleh Kepolisian dan disupport oleh Forkopimda, itu betul-betul bermanfaat untuk masyarakat. (Nuty/Dinkominfo)
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |