LPPL Radio Malowopati FM Bojonegoro bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro melalui program unggulan Ayo Masbro edisi Jum’at (25/09/2020), terus secara bekelanjutan membantu mengedukasi masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Bersama beberapa narasumber dari Dinkes, kali ini mengangkat tema Hari Jantung Sedunia, yang jatuh pada tanggal 20 September 2020. Dipandu penyiar Lia Yunita, siara ini dapat diikuti secara live streaming facebook dengan nama akun ‘mitra malowopati’ dan nasruli.chusna’. Line interaktif untuk Mitra Setia Malowopati tersedia melalui nomor WhatsApp nomor 08113322958.
Kabid Kesehatan Masyarakat, dr. Lucky Imroah menyampaikan bahwa penyakit jantung merupakan salah satu penyebab terbesar kematian di Indonesia maupun dunia. “Jadi 31% penyebab kematian adalah penyakit jantung. Dan di masa pandemi covid-19 ini, penyakit jantung tersebut merupakan salah satu komorbid (faktor pemberat) yang akan memperparah penderita covid-19. Oleh karena itu untuk tema Hari Jantung Sedunia Tahun 2020 ini adalah “Use Heart To Beat Cardiovascular Disease (Gunakan hati kita untuk mengalahkan penyakit Cardiovaskuler),” tuturnya.
Menurut dr. Rio Herdyanto, Sp.JP. (K) FIHA, spesialis jantung dan pembuluh darah RSUD Sosodoro Bojonegoro yang hadir sebagai narasumber Ayo Masbro ini menjelaskan, melalui peringatan Hari Jantung Sedunia mempunyai maksud mengkampanyekan ke seluruh dunia untuk menggunakan hati kita mengalahkan penyakit Cardiovaskuler.
“Artinya kita semua komponen baik secara individu, komunitas, keluarga, bahkan pemerintah harus bersinergi untuk menggunakan semua potensi yang ada, mengkampanyekan bagaimana menjaga jantung kita tetap sehat, terutama di masa pandemi covid-19. Bahwa menjaga jantung tetap sehat itu jauh lebih penting dari masa-masa sebelumnya, karena merupakan salah satu komorbid paling ditakutkan. Sehingga data di dunia menyebutkan, jika pasien covid-19 ini punya komorbid penyakit kardiovaskuler, maka angka kesakitan, keparahannya, dan kematiannya akan semakin tinggi. Masyarakat harus benar-benar menyadari bahwa penyakit kardiovaskuler ini merupakan pembunuh nomor satu di planet bumi ini. Mencegah lebih baik daripada mengobati,” tandas dr. Rio.
Pemerintah telah sejak lama dan banyak mendorong peningkatan kesadaran masyarat agar tidak menderita penyakit tersebut, yaitu melalui Germas (Gerakan Masyarakat Sehat). Komponennya adalah menjaga pola makan sehat (gizi berimbang), olahraga yang teratur, tidak merokok, jaga berat badan ideal, kendalikan dengan baik penyakit-penyakit yang bisa dikendalikan (seperti hipertensi, kolesterol, diabetes. Itu semua jika bisa dikendalikan dengan baik maka hasilnya akan menjaga/meningkatkan kesehatan jantung.
Dr. Rio menambahkan, bahwa pendekatan untuk mendiagnosis penyakit jantung ada beberapa modalitas diagnostik. Paling sederhana yaitu menanyakan faktor resiko yang ada pada pasien. Misalnya apakah pasien merokok, memiliki riwayat hipertensi, riwayat keluarga sakit jantung (faktor genetik) dibawah 50 tahun. “Sebenarnya serangan jantung akut, prosesnya adalah proses yang panjang. Ada faktor resiko yang telah lama tidak terkontrol, seperti sudah hipertensi yang mana pada akhirnya di suatu titik menjadi ‘heart attack’,” imbuhnya.
Lebih lanjut dr. Lucky menjelaskan bahwa semua Puskesmas di Bojonegoro, melalui program Indonesia Sehat telah melakukan pendataan mengenai jumlah penderita hipertensi, diabetes dengan pendekatan keluarga. “Dari jumlah penderita hipertensi dan diabetes yang terdata hanya sekitar 40% yang kontrol rutin di fasilitas kesehatan (faskes). Tetapi apakah obatnya diminum atau tidak, belum ada data valid. Memang kesadaran masyarakat kita untuk waspada terhadap kesehatan jantung masih rendah. Maka dari itu kami selalu gencar untuk mengkampanyekan agar waspada, karena saat belum parah gejalanya tidak terasa. Kita sangat menyarankan bagi yang berusia terutama diatas 40 tahun, setiap tahun harus cek tekanan darah, cek gula darah. Fasilitas cek gratis, apalagi sudah 98,76% warga Bojonegoro menjadi peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional),” terangnya.
“Gerakan masyarakat untuk hidup sehat itu sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Mulai dari makanan bergizi dan seimbang, dengan jumlah yang cukup. Di masa pandemi covid-19 yang serba dibatasi ini, kita tetap harus selalu beraktititas fisik/olahraga yang teratur dan cukup di rumah. Jangan lupa untuk selalu cek kesehatan rutin minimal setiap tahun. Bisa dilakukan di puskesmas terdekat dengan gratis. Hampir semua puskesmas di Bojonegoro telah memiliki alat rekam jantung. Manfaatkan semua fasililitas ini,” pungkas dr. Lucky. (Nuty/Dinkominfo)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sangat Puas
74 % |
Puas
11 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
11 % |