Bimbingan teknis (bimtek) dan evaluasi penerapan aplikasi SID (Sistem Informasi Desa) untuk 419 desa se Kabupaten Bojonegoro yang telah dimulai awal Oktober 2020 lalu, saat ini sudah masuk pada gelombang terakhir yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Dander dan Kecamatan Kasiman. Bimtek bagi operator 16 desa (Ngumpakdalem, Kunci, Ngulanan, Ngablak, Sumberagung, Mojoranu, Sumodikaran, Ngunut, Growok, Ngraseh, Jatiblimbing, Karangsono, Sendangrejo, Dander, Sumberarum, Sumbertlaseh) diselenggarakan di Balai Desa Growok, Rabu (30/09/2020).

Kepala Bidang Layanan E-Government Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro Helmi Ali Fikri, S.STP, MM dalam pembukanya menyampaikan bahwa Dinas Kominfo saat ini mereview kembali Sistem Informasi Desa (SID) yang Oktober 2019 lalu sudah pernah dilakukan bimtek awal. “Hari ini antara lain mencoba melakukan evaluasi, yaitu verifikasi/validasi data penduduk, update website desa,  pengenalan aplikasi Dashboard Kecamatan. Optimalisasi penerapan SID ini merupakan salah satu program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro yaitu Green and Smart City,” tuturnya.

Helmi menandaskan bahwa data dan informasi merupakan hal yang penting digunakan untuk mengambil kebijakan. Dengan SID semua desa juga telah disediakan website desa. Termasuk domain desa.id, semua disediakan oleh Pemkab Bojonegoro. Bagi desa yang masuk dalam 100 desa percontohan diharapkan semaksimal mungkin mengupdate data penduduk dan konten-konten yang ada di Website SID masing-masing.

Lebih lanjut Helmi menerangkan bahwa aplikasi SID yang dikembangkan Pemkab melalui Dinas  Kominfo ini lebih kompleks dari sebelumnya. “Saat ini dengan SID webdes kita standarkan dengan berbagai menu mulai Profil Desa, Kelembagaan Desa, Regulasi Desa, Layanan Desa, Transparansi Desa, PPID, dan Potensi Desa. Ada semua di webdes, data aparat desa pun bisa dipublikasikan,” imbuhnya.

Helmi juga menginformasikan kepada semua operator, bahwa untuk aplikasi SID sendiri pihaknya tidak hanya mengupdate data kependudukan, namun ada menu-menu baru dalam tampilannya. “Seperti menu webdes atau website desa dimana didalamnya terdapat informasi mulai dari artikel atau konten pemberitaan tentang kegiatan desa, layanan mandiri untuk warga desa terkait,” terangnya.

Selain itu, lanjut dia, untuk link layanan lain yang tampil di website yaitu aplikasi bantuan (SiBantu), aplikasi pajak daerah (cek PBB online) dan informasi corona (website lawancorona). Dengan adanya pendampingan SID semacam ini data kependudukan diharapkan terupdate sesuai data kondisi di lapangan. “Web desa terupdate sebagai sarana data dan informasi baik untuk desa sendiri dan masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, Camat Dander M. Hariyanto menyampaikan, latihan SID (Sistem Informasi Desa) diantaranya bahwa data program bantuan sosial sangat penting sekali. Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat cepat, perubahan data di desa, status kelahiran, kematian, pernikahan, perceraian harus terpublikasi oleh semua desa. Harus konsekuen, sebagai abdi masyarakat di desa, operator harus segera mengupdate data

“Narasumber melatih sejelas-jelasnya, jangan sungkan bertanya. Nanti online, otomatis laporan ada petugas Pemkab yang mengevaluasi. Sebagai operator, semua data harus data yang valid, jangan mengada-ada. Karena data otomatis semua orang bisa membaca, semua bisa mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa yang belum tercukupi bisa diketahui. Ada sebagian pembenahan desa supaya bisa segera ditangani. Karena pandemi covid-19 berbagai program menjadi terhambat. Maka momen ini sangat perlu di tanggapi dengan semangat, musdes disampaikan, update data. Kami berpesan yang penting tetap semangat, program ini jangan sampai gagal berhenti di tengah jalan. Kami dari kecamatan akan terus memantau perkembangannya nanti,” pungkasnya.


By Admin
Dibuat tanggal 01-10-2020
263 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
74 %
Puas
11 %
Cukup Puas
5 %
Tidak Puas
11 %