Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinkominfo mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan SDM Operator Sistem Informasi Desa (SID) bagi operator desa se kecamatan Sugihwaras, Kamis (07/20/2021). Acara bertempat di pendopo Kecamatan Sugihwaras.
Bimtek ini diikuti oleh operator desa se kecamatan Sugihwaras yaitu operator Desa Alasgung, Balongrejo, Bareng, Bulu, Drenges, Genjor, Glagah Wangi, Glagahan, Jatitengah, Kedungdowo, Nglajang, Panemon, Panunggalan, Siwalan, Sugihwaras, Trate, dan Wedoro dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah penularan Covid-19. Pada acara bimtek ini, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dan Kepala Dinkominfo Nur Sudjito mengikuti secara virtual.
Camat Sugihwaras, Djuana Poerwiyanto S.Sos, MM. dalam sambutannya berpesan kepada seluruh operator desa agar mengikuti bimtek ini dengan baik. Jika ada hal yang kurang jelas harus ditanyakan sejelas-jelasnya kepada narasumber yang ada sehingga sepulang dari bimtek ini nantinya tidak ada kesulitan dalam menyajikan data desa.
Lebih lanjut disampaikan oleh Camat Sugihwaras, operator desa adalah tumpuan awal tentang data atau informasi bagi Pemkab Bojonegoro. Bila ada perubahan data di tingkat desa, operator harus segera memperbarui agar data yang ada di Pemkakb menjadi data yang benar-benar valid dan terpercaya. Berbagai media sosial yang ada saat ini juga harus dimanfaatkan untuk memberikan informasi desa ke masyarakat, lebih-lebih di era pandemi Covid-19 seperti ini peran teknologi dan informasi sangat menentukan.
Kadin Kominfo, Nur Sudjito dalam laporannnya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Peraturan Presiden No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, dan secara khusus sebagai implementasi Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2021 tentang Satu Data di lingkungan Pemkab Bojonegoro.
Nur Sudjito juga berharap adanya interaksi aktif dari peserta bimtek apabila ada kesulitan mengupdate, melengkapi maupun meperbarui data yang ada di web, “Dinas Kominfo telah membangun portal Satu Data di 419 webdes. Kami berharap kepada seluruh operator desa tidak hanya operatori SID harus selalu berperan aktif di setiap penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik. Di masa pandemi suka tidak suka mau tidak mau harus dipaksa untuk lebih cepat bertranformasi dari sistem manual ke sistem elektronik" tutur Nur Sudjito.
Sementara itu, Helmi Ali Fikri selaku Kabid Layanan e-Government mengungkapkan bahwa proses implementasi SID telah dimulai tahun 2019. Tahun 2019 merupakan pengenalan, tahun 2020 mulai intens pelatihan, dan tahun 2021 merupakan pemantapan sebagai evaluasi pelaksanaan tahun 2020. Ini adalah sesuai amanat Perpres RI Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE, Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, dan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 17 Tahun 2021 tentang Satu Data Kabupaten Bojonegoro, Pemkab Bojonegoro terus berupaya mewujudkan Satu Data dan Smart City Bojonegoro.
“Ini bagian dari 17 program prioritas dan termaktub dalam RPJMD Bojonegoro 2018-2023 yaitu Green dan Smart City,” terangnya.
Lebih lanjut Helmi menegaskan, SID memegang peranan sangat penting untuk mewujudkan Smart City dan Satu Data Bojonegoro. Kedepan, Ibu Bupati Bojonegoro akan secara intensif mengecek updating konten SID. Satu Data Bojonegoro bisa dibuka melalui link https://data.bojonegorokab.go.id. “SID sebagai embrio Big Data yang mana saat ini merupakan program pusat yaitu Satu Data Indonesia. Pemerintah pusat ingin memiliki data yang benar-benar sinkron. Intinya melalui SID dapat meningkatkan tata kelola desa, pelayanan desa, transparansi desa, dan meningkatkan partisipasi masyarakat,”
Lebih lanjut Ketua Dewan TIK Bojonegoro, Boedy Irhadtanto yang hadir sebagai narasumber menyampaikan salah satu kendala operator desa adalah apabila ada pergantian operator baru sehingga harus belajar lagi dari awal. Kedepan Kades harus mengganggarkan untuk pelaksanaan SID agar masyarakat bisa menikmati data-data yang selalu terupdate. Selain itu bisa juga dijadikan sebagai promosi potensi desa yang ada.
Sementara itu Ibu Bupati Anna Mu’awanah mendengarkan kendala yang disampaikan oleh 4 dari 17 operator yang mengikuti bimtek yaitu dari Desa Bulu (Zaenal Abidin), Desa Panemon (M.Khakim), Desa Wedoro (Edy Kustowo) , Desa Drenges ( Dina Wahyu). Operator Desa Bulu menyampaikan bahwa kendalanya adalah pada anggaran. Operator Desa Panemon Khakim menyampaikan kendala yang sering terjadi adalah dari jaringan, Operator Desa Wedoro (Kustowo) dan Operator Drenges kendalanya perlu pengawalan setiap pelatihan kurang semangat dan jaringan internet kurang kuat.(Nuty/NN)
|
|
|
|
|
Sangat Puas
76 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |