Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Kabupaten Bojonegoro Dian Adiyanti menghadiri Batik Fashion Fair (BFF), Rabu (13/11/2024) di Exhibition Hall Grand City Mall Surabaya. BFF ini akan berlangsung selama lima (5) hari mulai hari ini hingga Minggu (17/11/2024). BFF dengan tema 'Multikultural Fashion' menampilkan mockup busana batik di depan pintu masuk lokasi acara sehingga menambah daya tarik visual pameran.
Dalam event ini, stand milik Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dekranasda Kabupaten Bojonegoro dimeriahkan dengan produk komoditas unggulan seperti jati, batik khas Bojonegoro hingga produk UMKM. Selain itu juga ada produk turunan kayu jati berupa tumbler, vas bunga, gelas, piring, hingga pajangan dan masih banyak kriya lainnya.
Pj Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Isye Adhy Karyono mengatakan, antusiasme peserta BFF sangat tinggi dibuktikan seluruh jajaran Pj Ketua Dekranasda dari kabupaten/kota turut hadir menyaksikan langsung pameran batik bergengsi ini. Diharapkan, kegiatan ini tetap dilanjutkan untuk tahun berikutnya.
Kegiatan ini, lanjut Isye, menampilkan batik dari berbagai daerah, bordir, tenun, songket, karya sulaman, aksesoris, hingga batu permata dan produk kerajinan kayu dan kulit. BFF menjadi bagian dukungan pemerintah kepada para pelaku usaha dan perajin dalam menampilkan variasi produk unggulan.
"Bagi anak muda, harus tetap ikut dan menjaga kekayaan Indonesia dan membawa warisan budaya ke masa depan. Karena batik bukan hanya kain bercorak, tapi sebagai simbol identitas, kreativitas dan kebanggaan yang harus dilestarikan. Ini disesuaikan dengan gaya anak muda yang kasual dan dapat dinikmati. Sehingga batik tidak hanya untuk orangtua. Harapannya anak muda menjadi ganerasi penerus dalam mewariskan kekayaan bangsa," pungkasnya.
Dalam kesempatan sama, Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Kabupaten Bojonegoro Dian Adiyanti, yang hadir berbalut busana batik motif Thengul menjelaskan, ini tahun ke-8 BFF dan Kabupaten Bojonegoro sudah beberapa kali mengikuti. Tahun ini luar biasa dan terlihat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
"Alhamdulillah pengalaman dan jejaring para perajin merambah luas, batik Bojonegoro semakin dikenal luas. Tahun ini Pemerintah Kabupaten Bojonegoro support luar biasa. Mulai dari batik hingga kriya lainnya, semuanya kita bawa. Dulu menempati satu stand, kini bisa dua stand. Semoga hasilnya semakin menyejahterakan para perajin. Para perajin dikenal, ekonomi berjalan," jelas Pj Ketua Dekranasda Dian Adiyanti.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro Budiyanto mengatakan, BFF digelar dalam rangka memperkuat dan memperkenalkan potensi ekonomi kreatif di Bojonegoro. Artinya, ke depan produk ekonomi kreatif bisa mendukung kegiatan pariwisata dan diharapkan menambah daya tarik Bojonegoro.
"Konsepnya nuansa klasik dan homey (nyaman) sehingga orang nyaman berkunjung ke stand. Semoga memotivasi para perajin untuk stok dan berkarya lagi, dan menambah semangat dalam menggali karya kearifan lokal dan khasanah batik di Bojonegoro," pungkasnya.
Adapun BFF tahun ini ialah pameran batik dan fashion yang ke-8. Event tahunan event batik dan bordir nasional ini merupakan hasil kerjasama antara PT Debindo Mitra Tama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dekranasda se-Jawa Timur. Ada 122 peserta dan 122 stand pameran. BFF hadir sebagai sarana promosi bagi pengusaha dan perajin untuk promosi karya. Selain itu untuk memberi apresiasi dan kesempatan bagi para pelaku ekonomi kreatif agar dapat meningkatkan dan mengembangkan jaringan pasar hingga global. [anies/cs/nn]
Sangat Puas
75 % |
Puas
6 % |
Cukup Puas
6 % |
Tidak Puas
13 % |