Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggelar Dialog Kebangsaan 2025 di ruang Angling Dharma lantai 2 Gedung Pemkab Bojonegoro, Minggu (23/11/2025). Acara ini bertujuan menguatkan persatuan, kerukunan, dan toleransi antar suku dan budaya di Kabupaten Bojonegoro. Hal ini ditandai dengan penandatanganan ikrar deklarasi damai lintas budaya.
Dalam sambutannya, Sekda Bojonegoro Edi Susanto menekankan dialog kebangsaan sebagai cermin kesadaran bersama. Yakni kesadaran akan persatuan yang menjadi modal utama pembangunan. Edi menegaskan pembangunan Bojonegoro tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi harus dikolaborasikan dengan hati dan pikiran masyarakat. Salah satunya dengan menghilangkan sekat primordialisme.
"Pemkab Bojonegoro sangat mendukung upaya memperkuat persatuan, kerukunan, dan toleransi. Karena dengan suasana rukun dan damai, program-program pemerintah dapat berjalan dengan optimal," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan perbedaan sebagai kekuatan dalam menjaga dan merawat keberagaman sebagai warisan yang tak ternilai. Juga memperkuat sinergi dan kolaborasi.
Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, Mahmudi, menambahkan pentingnya upaya berkelanjutan dalam menciptakan kerukunan. Ia mengapresiasi dialog sebagai langkah nyata menghubungkan dan menjalin kesatuan antar suku dan budaya.
"Perlu dukungan semua pihak untuk menciptakan Bojonegoro yang kondusif untuk menuju Bojonegoro bahagia, makmur, membanggakan," tegas Mahmudi.
Acara dialog diakhiri dengan penandatanganan ikrar deklarasi damai lintas suku di Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, Edi Susanto, Kepala Bakesbangpol, Mahmudi, dan Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Bojonegoro, Hanafi.[fif/nn/ans]
|
|
|
|
|
Sangat Puas
76 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |