Pembangunan infrastruktur desa terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, diantaranya melalui Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) tahun 2025. Salah satu Pembangunan tampak di Desa Mojoranu, Kecamatan Dander. Jalan di desa tersebut ditingkatkan kualitasnya menjadi jalan rigid beton.
Program BKKD tahun 2025 menjadi prioritas Pemkab Bojonegoro. Tujuannya memastikan pembangunan tidak hanya terpusat di wilayah perkotaan, tetapi merata hingga ke seluruh desa. Di Desa Mojoranu, jalan sepanjang 2 kilometer dengan lebar 3,5 meter dalam proses pengerjaan proyek. Saat ini, sekitar 600 meter di Dusun Randu Kentong RT 13/RW 04 telah selesai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dengan adanya pembangunan ini, warga merasakan langsung manfaatnya. Wati, adalah salah satunya. Pemilik warung kopi dan nasi pecel ini mengaku kondisi jalan sebelumnya kurang bagus, terutama di musim hujan. Namun, dengan perbaikan akses jalan ini, aktivitas warga menjadi lebih mudah dan pendapatan usahanya cukup terbantu.
"Alhamdulillah, terima kasih kepada Pemdes Mojoranu dan Pemkab Bojonegoro," jelasnya.
Kepala Desa Mojoranu, Lukman Hakim menjelaskan bahwa BKKD dari Pemkab Bojonegoro memberikan dampak besar bagi warganya. Selain mempermudah mobilitas, pelaksanaan pembangunan secara swakelola ini membuka lapangan pekerjaan bagi warga. "BKKD ini hadir tepat sasaran. Selain membangun akses, juga menggerakkan ekonomi masyarakat lokal," ujarnya.
Pemdes Mojoranu, lanjut dia, terus mengawal proses pembangunan, termasuk memberikan pengarahan setiap pagi kepada para pekerja agar pelaksanaan berjalan sesuai standar.
"Atas nama Pemdes dan masyarakat, kami menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro karena telah memberikan perhatian dan support bagi desa-desa di Kecamatan Dander," terangnya.
Sementara itu Camat Dander Teguh Wibowo menambahkan bahwa pada tahun 2025 seluruh desa di Kecamatan Dander, yakni 16 desa memperoleh dana BKKD. "Terdapat tiga desa yang menerima BKKD dari APBD Induk, yaitu Desa Sendangrejo, Sumodikaran, dan Ngraseh. Ketiga desa tersebut mendapatkan pembangunan jembatan, balai desa, dan jalan aspal," terangnya.
Adapun 13 desa lainnya, kata dia, memperoleh BKKD melalui P-APBD 2025, dengan fokus pembangunan jalan rigid beton dan jembatan.
"Khusus pembangunan jembatan, terdapat tiga desa yang mendapatkan alokasi pembangunan, yakni Desa Ngablak, Ngunut, dan Sumberarum. Sementara sepuluh desa lainnya, termasuk Desa Mojoranu, mendapatkan pembangunan jalan rigid beton," tambahnya.
Camat Teguh menegaskan program BKKD ini adalah langkah strategis mempercepat penurunan angka kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur. Dengan adanya pembangunan jalan, maka mempermudah konektivitas dan aktivitas ekonomi masyarakat.
"Harapan kami, program BKKD dapat dilaksanakan sesuai regulasi agar segera dimanfaatkan dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat, khususnya di Kecamatan Dander," terangnya. [*/ans]
|
|
|
|
|
Sangat Puas
76 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |