Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja terus mendorong pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) untuk naik kelas. Salah satunya dengan cara wajib terdaftar di Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Pendaftaran ini sebagai langkah awal yang krusial untuk memenuhi legalitas dan membuka peluang IKM, khususnya di Bojonegoro agar bisa menembus pasar ekspor.

Hal ini mengemuka dalam talkshow SIINas di GOR Utama Bojonegoro, Selasa (25/11/2025). Perwakilan dari Disperindag Provinsi Jawa Timur Edi Wiyono menegaskan bahwa IKM yang telah terdaftar di SIINas memiliki potensi sangat besar untuk melakukan ekspor. "Data mereka sudah tercatat dan legalitasnya lengkap. Ini adalah prosedur ekspor yang benar, di mana standar produk dan legalitas harus dipenuhi," ujarnya.

Edi Wiyono menjelaskan bahwa SIINas adalah sistem informasi terpadu yang memonitor kondisi industri nasional dan menyediakan akses layanan Kementerian Perindustrian, termasuk pengajuan rekomendasi ekspor dan impor.

Untuk mendaftar di SIINas, IKM wajib memenuhi sejumlah persyaratan dasar, terutama yang berkaitan dengan legalitas usaha dan identitas. Yakni memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha), NPWP, dan email aktif.  

Edi mengimbau IKM agar segera menyelesaikan proses pendaftaran dan pengisian data di SIINas. 

"Setelah mendapatkan username dan password dari sistem, segera login dan ganti password karena itu penting untuk menjaga keamanan akun dan melanjutkan pengisian data," tambahnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Amir Syahid menambahkan bahwa IKM menjadi penopang industri yang terus bergerak, bahkan tidak lekang dengan gelombang resesi dan gelombang COVID-19 kemarin.

Talkshow SIINas ini mengedukasi mengenai SIINas dan standar pasar yang wajib dipenuhi oleh IKM. Saat ini, mayoritas peserta sudah memiliki legalitas dasar seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan sertifikat halal. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk melangkah lebih jauh.

"Saya ingin UMKM semuanya naik kelas, naik derajatnya. Tidak hanya lokal saja, tetapi regional harus kita capai, nasional, bahkan internasional," tegasnya.[fif/nn/ans]