Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro mengukir prestasi di penghujung tahun 2025. Yakni Menjadi kabupaten yang mengajukan sertifikat CPPOB (Cara Pembuatan Obat yang Benar) untuk Unit Donor Darah (UDD) PMI.
Sertifikat tersebut menempatkan UDD PMI Bojonegoro sebagai PMI Prioritas dari empat UDD yang diajukan mendapatkan sertifikat CPOB di tingkat Jatim selain Tulungagung, Jember dan Malang.
Capaian ini disampaikan dalam Musyawarah Kerja (Musker) PMI Bojonegoro yang digelar Kamis (11/12/2025). Musker dihadiri oleh jajaran pengurus dan dibuka oleh Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah di Ruang Angling Dharma Lt. 2 Gedung Pemkab Bojonegoro.
Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menyampaikan apresiasi tinggi terhadap capaian PMI. Ia juga mengapresiasi organisasi PMI yang diisi oleh tokoh-tokoh sepuh dan relawan yang berdedikasi. Musker ini menjadi momentum evaluasi pencapaian 2025 dan perencanaan 2026.
“PMI harus memanfaatkan momentum prestasi ini guna meningkatkan edukasi donor darah di kalangan generasi produktif,” katanya.
Dengan 30,40% penduduk Bojonegoro adalah Generasi Z (usia 13-28 tahun), PMI perlu menyusun jadwal khusus masuk ke sekolah-sekolah (SMA/SMK/MA) untuk menyosialisasikan manfaat donor darah bagi kesehatan dan kemanusiaan.
PMI juga didorong untuk melakukan kegiatan edukasi yang diintegrasikan dengan program pemerintah terkait pembentukan mental dan pencegahan narkotika, menyasar kelompok yang paling produktif dan sehat. Musker kali ini diharapkan dapat melahirkan rencana kerja tahun 2026 yang lebih solid, memastikan PMI terus menjadi garda terdepan dalam pelayanan kemanusiaan dan mitigasi bencana, serta semakin memperkuat kolaborasi dengan program Desa Tangguh Bencana (Destana) BPBD.
Ketua PMI Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Hernowo, dalam laporannya menuturkan keberhasilan PMI dalam memastikan ketersediaan kebutuhan darah di Bojonegoro. Pengajuan sertifikat CPPOB ini menunjukkan bahwa proses pengelolaan dan produksi darah di PMI Bojonegoro telah memenuhi standar kualitas dan keamanan tertinggi, setara dengan standar farmasi.
Saat ini UDD PMI Bojonegoro sudah tersertifikasi ISO, sehingga untuk meningkatkan layanan dan kualitas darah UDD PMI Bojonegoro menjadi daerah prioritas di Jatim mendapatkan sertifikat CPOB dari BPOM RI.
“Selain menjamin kebutuhan lokal, PMI Bojonegoro juga menunjukkan kepedulian tingkat tinggi dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa 100 kantong darah ke wilayah bencana di Sumatera dan Aceh,” katanya.
Hernowo mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan dan pengurus yang terus support dan memberi dukungan. “Kegiatan ini didorong oleh hati, maka harus terus bergerak demi kemanusiaan," ujar Hernowo.[fif/nn/ans]
|
|
|
|
|
Sangat Puas
76 % |
Puas
10 % |
Cukup Puas
5 % |
Tidak Puas
10 % |